Selasa, 08 Desember 2009

memilih merpati balap lewat bentuk fisiknya

Sebelumnya perlu dipahami dulu bahwa anatomi (kita sebut saja onderdil) merpati hanya salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kinerja merpati seperti yang telah dibahas sebelumnya. Selain itu, banyak yang berpendapat bahwa onderdil merupakan "keunikan" dari setiap strain merpati. Ini artinya kita tidak bisa membuat suatu generalisasi yg berlaku umum bahwa onderdil yang bagus adalah bla..bla..bla. Sebagai contoh , iris mata strain Janssen pada umumnya lemah dan kurang bagus, tetapi ternyata iris yg kurang bagus ini bukan kelemahan untuk strain Janssen. Ada strain tertentu yg juga punya pupil tidak bulat, tetapi sedikit lonjong. Tapi ternyata pupil yg tidak bulat tersebut bukan kelemahan dari strain tersebut. Oleh karenanya, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa suatu burung jelek karena ada salah satu onderdilnya tidak memenuhi standard yang umum berlaku. Kita perlu melihat onderdil merpati secara menyeluruh.




Berikut ini saya sarikan ciri-ciri merpati yang baik menurut Joseph Rotondo. Bagi yang punya buku "Rotondo on Racing Pigeon" bisa dilihat di chapter 4 yang berjudul "selection of Superior Birds". Saya pribadi, tidak sepenuhnya sependapat dengan apa yang ditulis oleh Rotondo, tetapi silahkan dikaji sendiri.



1. Daging.......Dagingan yg dianggap baik adalah yg lembut dan fleksibel seperti balon yang ditiup. Dagingan yang seperti ini mengindikasikan bahwa burung tersebut memunyai "air sacs" (kantong udara) yang bagus. Air sacs berada di seluruh badan burung, tapi yang terpenting adalah pada bagian dada. Kalau kita pegang pada dada dengan jari, maka akan terasa seperti mainan anak-anak yg terbuat dari karet (kenyal).

Dengan adanya air sacs yg baik maka cadangan oksigen dalam tubuh cukup banyak dan akan membuat merpati mampu terbang lebih jauh. Sebaliknya, dagingan yang keras menunjukan bahwa burung tersebut air sacs-nya kurang bagus dan cepat kehabisan nafas.



2. Ukuran Badan.......Sudah pernah disinggung oleh Om Henry, bahwa burung long distance sebaiknya tidak terlalu besar dan kalau dipegang terasa ringan dan burung type sprinter lebih berotot. Sebenarnya sprinter bisa saja ukuran kecil atau sedang, tetapi bila angin cukup keras, ukuran badan yg lebih besar lebih menguntungkan bagi sprinter.



3 Tulang Dada...... Tulang dada (keel) bisa dilihat dengan menyibakkan bulu yg ada di dada. Untuk burung type sprinter, tulang dadanya lebih tipis. Untuk menentukan tebal-tipisnya tulang dada, bisa dilakukan dengan membandingkan tulang dada sprinter dan long distance. Dari situ, lama-lama kita akan dapat membedakan tulang dada yang tebal dan yang tipis.



4. Capit Udang.......Burung type sprinter capit udangnya lebih lebar dibandingkan dengan long distance. Untuk belajar membedakan kerenggangan capit udang juga bisa dilakukan dengan sering membandingkan capit udang sprinter dan long distance. jarak (ruang) antara ujung tulang dada bagian belakang dengan capit udang pada burung type sprinter lebih sempit dibandingkan dengan type long distance (jaraknya sekitar 2 jari). Burung type long distance memerlukan rongga yang lebih besar karena burung yang menempuh jarak jauh beberapa organ bagian dalam akan membesar sehingga diperlukan ruang yg lebih besar agar bisa mengakomodir organ tubuh yang membesar.



5. Pinggang.......Banyak pemain merpati yang tidak bida membedakan pinggang yang baik dan yang jelek. Pinggang yang baik adalah yang rata dan padat (flat and solid). Untuk mengetahui pinggang, bisa menggunakan jempol lalu sedikit ditekan dan diurut dari depan hingga tulang ekor. Tulang dada harus rata dan tidak boleh bergelombang. Kalau jempol kita urut terus sampai ke tulang ekor, maka tidak boleh ada celah yang curam ("njeglong"), tetapi sebaiknya lurus atau sedikit melengkung dibagian belakang pinggang. Untuk jenis sprinter, sebaiknya antara pinggang dan tulang ekor sebaiknya rata (seperti nyambung).

Untuk long distance, semakin besar (lebar) pinggangnya, semakin baik.



6. Sayap....... Untuk jenis sprinter, sayap lebih pendek dari jenis long distance. Untuk burung yang berwana tritis atau megan ujung sayap tidak boleh menyentuh garis hitam pada ujung ekor (catatan: pada burung warna megan atau tritis, ekor bagian ujung berwana hitam dan bagian depan berwana megan/biru telor asin). Jarak antara ujung sayap pada saat burung posisi berdiri kira-kira 1/2 inchi dari garis hitam pada ekor burung warna tritis atau megan. Tapi kalau jaraknya lebih dari 1/2 inchi juga tidak bagus.

Bulu saya lebar dan rapat (closed wing) dan tidak perlu ada "step up" antara bulu primer dan bulu sekunder. Semakin lebar bulu sayap cocok untuk kecepatan burung jenis sprinter .Alasannya, bulu sayap yang lebar dan pendek memungkinkan burung mengepak lebih cepat. Untuk jenis long distance, lar lebih sempit dibandingkan sprinter. Selain itu, untuk long distance perlu ada step-up antara bulu primer dan sekunder.

Bulu dibawah sayap sekunder harus tebal dan rapat sehingga angin tidak "mbrobos". Bulu sekunder yang panjang akan memberi keuntungan untuk burung terbang tinggi (passive lift).



7. Otot.......Otot sayap (pectoral) yang berada di bawah sayap sangat penting. Untuk burung jenis sprinter otot yang tebal (bulge). Untuk mendeteksi kualitas otot bisa diraba dengan jari dan untuk burung yang sudag terlatih akan terasa gumpalan otot yang keras.



8. Kepala dan Hidung.... Jenis sprinter, kepala dan hidung pada umumnya lebih kecil. Warna hidung harus putih bersih seperti kapur. Burung yg hidungnya pecah atau tidak putih mulus menandakan kesehatan yang kurang baik. Sementara bentuk kepala tidak penting. Yang lebih penting adalah ISI-nya. Burung sprinter cenderung lebih nervous dari pada long distance. Karananya kalau dipegang akan berontak.



9. Tulang Dada....Tulang dada burung long distance harus tebal dan kuat. Semakin tebal semakin baik karena ketebalan tulang dada mencerminkan kekuatan. Antara ujung belakang tulang dada dan capit udang harus ada ruang yang cukup luas. Ruang ini tempat organ bagian dalam seperti pangkreas yang akan mengembang bila burung terbang jauh.



10. Balance..... Yang dimaksud balance adalah perbandingan yang ideal antara panjang, tinggi dan lebar burung. Burung dikatakan balance apabila panjang dari tulang dada bagian depan sampai ujung sayap sama dengan panjang dari kaki sampai ujung kepala (burung dalam posisi berdiri). Kriteria lain dari burung yang balance adalah jarak tulang dari ujung depan tulang dada sampai kepala sama dengan jarak kedua pundak (wing butts). Dengan demikian burung yang leher dan kakinya terlalu panjang tidak ideal. (catatan: Saya masih agak sulit membayangkan bagai mana mengukur jarak antar pundak: apakah ditarik garis luris imaginer atau melengkung liwat pundak). Kalau cara mengukur jarak pundak pakai garis lurus, maka dada burung akan sangat lebar.



11. Kaki....... Pada saat burung terbang maka jempol kaki akan nyantol di ujung bulu ekor bagian dalam (pangkal ekor) agar tidak lelah saat terbang. Apabila kaki terlalu panjang maka, jempol kaki akan melewati pangkal bulu ekor. Jadi kaki yang terlalu panjang tidak bagus.



12. Bulu Dada..... Semakin tebal bulu dada semakin baik, terutama untuk burung long distance.

CARA MEMILIH MERPATI DARI SEGI BENTUK FISIK

Senin, 28 September 2009

Metode Ternak Population genetics

Steven Van Breemen mengembangkan sebuah metode ternak yang disebut : "population genetics".Tujuan metode ini adalah membangun suatu populasi burung yang ada dalam kandang kita dengan ciri-ciri genetika yang kurang lebih sama (homogen). Misalnya, kalau kita punya 50 burung di kandang, maka semuanya mempunyai ciri kualitas karakter yang relatif sama (tentu tidak 100 % sama, tapi kalaupun berbeda tidak terlalu jauh). Dari kesamaan karakter ini, kita akan mampu memunculkan hasil ternak yang selalu stabil mutunya. Artinya, kita bisa mendapatkan stok super breeder unggulan yang pada akhirnya mampu memunculkan super racer.Metode ini merupakan pengembangan dari teori Gregory Mendel yg dimodifikasi. Aplikasinya dengan menggunakan prinsip Cross Breed, Inbreed dan Line breed secara sistematis dan tercatat dgn detail.Menurut Mr. Steven, bila kita sukses mengembangkan metode ini, maka kita akan ongkang2 kaki bisa menikmati hasilnya selama 20 tahun lebih…!!Teori population genetics hanya cocok diterapkan oleh breeder yang serius, konsisten dan mempunyai visi jauh ke depan. Jadi harus diawali dengan suatu angan-angan tentang kualitas burung yg nantinya ingin kita hasilkan. Berikut penerapannya di lapangan :Tahapan ternak berdasar teori ini :1. Cross breed I -----> 2. inbreed -----> 3. line breed -----> 4. cross breed II1. Cross breed ISebelum mulai ternak, kita harus berkhayal dulu. Berkhayal tentang seperti apa typical karakter pembalap terbaik yang kita idam2kan. Bukan sekedar ikut2an hanya melihat burung2 juara yang ada. Burung juara belum tentu sempurna. Maka khayalan kita harus jauh lebih bagus dari sekedar burung juara. Agak idealis kelihatannya, tapi inilah cita cita yang harus dicapai, bagaimanapun sulitnya.Untuk cross breed I, carilah pasangan indukan sesuai dgn kriteria khayalan kita tsb. Memakai burung juara lebih dianjurkan. Tapi jangan asal comot!!!. Burung juara banyak ragam typikal kerjanya. Misalkan ingin punya burung dgn tembak keras, maka carilah burung juara yg tipikal kerjanya tembak keras. Kemudian cari juga pasangan betinanya yg keturunan burung tembak.Hasil dari cross breed 1 ini diharapkan muncul burung2 dgn karakter tembak keras secara merata pada anakannya. Cross breed 1 ini sy anggap tahap yg paling penting utk pondasi tahapan breeding berikutnya. Hasil anakan 75% harus rata karakternya. Ini untuk menghindari resiko besar pada tahapan breeding selanjutnya (inbreed), dan menghindari set back yg bisa membuang waktu percuma.2. Inbreed :Tujuan inbreed adlh mencetak breeder (parental stock) yg menyatukan sifat2 positif yg dimiliki agar lebih kuat daya turun ke anaknya (dominan). Hasil inilah yg sy sebut 'investasi', modal dasar dan aset ternakan kita yg sangat berharga. Anakan hasil inbreed, biasanya tidak memiliki ‘vitalitas’. Yaitu rentan terhadap penyakit, dan fisik/staminanya loyo. Ini tidak menjadi masalah, karena tujuan utamanya adalah untuk parental stock, bukan untuk dijadikan pembalap. Sukur2 kalo ternyata hasilnya bisa jadi pembalap. Pada akhirnya, kurangnya vitalitas ini dapat diperbaiki melalui tahapan berikutnya.3. Line breed :Setelah dapat modal dari inbreed, diperkuat lagi dgn line breed. Bila dipasangkan (misalnya) dgn paman yg punya tembak keras, hasilnya sudah bisa dipastikan : burung dgn karakter tembak sempurna yg sangat dominan. Mungkin inilah yg dimaksud oleh Steven sebagai 'super breed'. Yaitu burung yg memiliki daya turun breeding yg kuat thdp anak2nya.4. Cross breed 2 :Super breed ini boleh dicoba utk disilang dgn burung dari trah lain (cross breed ke 2). Tujuannya utk menambah daya vitalitas dan menyempurnakan karakter. Kalau di cross dgn burung lain yg tembak keras, hasilnya pasti burung dgn tembak sempurna. Kalau di cross dgn burung yg sifatnya agak berbeda, -tembak sekedar rapi misalnya- maka tembak kerasnya tidak akan hilang. Justru kita berharap burung dgn tipikal tembak keras dan rapi. Inilah yang dimaksud Mr. Steven sebagai ‘Super Racer’.Beberapa prinsip yg harus dipahami :1. Tujuan utama teori population genetics adalah untuk melestarikan karakter/sifat-sifat unggul dari indukan (untuk mudahnya kita pake saja istilah "geno-type") , bukan mempertahankan ciri-ciri fisik (feno-type). Dgn kata lain, tujuan teori ini adlh menciptakan ‘super ‘breeder’.2. Inbreeding pada prinsipnya adalah upaya menggabungkan sifat-sifat/ karakter 2 burung yang berbeda, baik karakter yang positif maupun negatif. (Ingat, tidak ada burung yg sempurna). Oleh karenanya rumus inbreeding adalah "the best vs the best". Mas Breemen memakai istilah super breeder vs super breeder. Yang kedua, super breeder harus mempunyai karakteristik yg dapat mendukung "khayalan" kualitas burung yg ingin dihasilkan dari ternak kita. Misalnya kalau kita menghayalkan bahwa hasil ternakan kita harus galak, maka cari indukan yg galak. Kalau sekarang belum memiliki atau belum mampu memiliki indukan yg "ideal", menurut saya tidak perlu khawatir karena kualitas indukan dapat diperbaiki melalui cross-breeding.Mungkin ada yg bertanya, kalau kita sudah punya "super breeder" kenapa tidak itu saja diternak dan nggak perlu repot-repot pake teori population genetics?? Kalau tujuan kita ternak hanya jangka pendek memang teori population genetics tidak perlu, tapi seperti dijelaskan sebelumnya, tujuan kita adalah jangka panjang. Perlu diingat bahwa super breeder yg kita punya suatu saat akan mati, mandul, atau sakit. Kalau ini terjadi maka kita kehilangan modal. Itu sebabnya banyak peternak besar yg gagal mempertahankan standard kualitasnya dan terus menurun. Dan banyak burung-burung juara yg terputus generasinya. 3. Cross-breeding yg pertama adalah pada saat awal memulai ternak dimana indukan berasal dari dua darah (strain) yg berbeda sedangkan cross-breeding yg kedua dilakukan dengan dua tujuan, yaitu apabila kita ingin memproduksi racer dan untuk memperbaiki kualitas darah yg sudah ada (menambahkan elemen baru atau "additive characteristics" yg sudah ada). 4. Aplikasi teori population genetics menuntut adanya sistem seleksi yg ekstra ketat. Beberapa waktu yg lalu ada pendapat yg mengatakan untuk bisa memakai sistem inbreeding, maka kita harus menjadi ahli "membunuh" burung. Istilah ini sebenarnya hanya untuk memberikan tekanan bahwa anakan yg akan melanjutkan generasi indukan harus diseleksi secara ketat. Myron Kulik menyarankan, pilihlah anak betina yg mirip bapaknya dan anak jantan yg mirip ibunya. Yang perlu dipahami, pengertian "mirip" disini bukan mirip secara fisik, tapi yg lebih penting adalah karakternya (tetapi kalau secara fisik juga mirip ya tidak apa-apa). Di sini lagi-lagi diperlukan "feeling" dan keahlian dalam melakukan seleksi. Agar kita bisa melakukan seleksi, misalnya untuk mengambil 1 pasang pada setiap generasi kita teteskan 5 pasang, lalu dari situ dilakukan seleksi untuk menentukan 1 pasang yg akan melanjutkan karakter moyangnya (ancestors). Semakin banyak pilihan yg akan diseleksi, akan semakin bagus.5. Hasil inbreeding selalu ditandai dengan ciri-ciri kehilangan vitalitas (burung hasil inbreeding menunjukkan gejala penurunan vitalitas). Prof. Anker bahkan menegaskan bahwa semakin besar hilangnya vitalitas pada burung hasil in-breeding berarti effek dari inbreeding itu lebih bagus ( ).Burung hasil inbreeding tidak cocok untuk lomba, tapi hanya cocok untuk menjadi indukan (orang eropa biasanya beli burung bukan untuk dimainkan tapi untuk breeding. Turunanya nanti yang dimainkan. Vitalitas yang hilang itu akan didapatkan kembali apabila hasil inbreeding di-cross dengan burung lain. Inbreeding dimaksudkan untuk membangun sifat-sifat yang akan selalu diturunkan kepada turunannya (offspring), sedangkan cross-breeding untuk menambah sifat-sifat/ karakter yang sudah ada seperti menambah vitalitas dan kekuatan.Dengan in-breeding kita bisa memperbaiki kualitas yang jelek. In-breeding adalah pengurangan variasi atau keragaman. Semakin banyak/sering suatu darah tertentu (strain) dilakukan in-breed maka turunannya akan mirip satu sama lain.Menjodohkan bapak dan anaknya yg cewek atau ibu dengan anaknya yg cowok lebih efektif hasilnya dari pada menjodohkan kakak dengan adiknya (meskipun sama-sama in-breeding tapi sepertinya dampaknya berbeda).semoga bermanfaatsalam

Minggu, 27 September 2009

Cara perawatan burung yang baik

ni hanya sekedar berbagi pengalaman dimana saya merawat merpati sehari-hari, secara rutin burung tiap pagi apabila cuaca baik (matahari terang) burung pasti saya jemur kira2 1- 2 jam, jika matahari sangat panas kita kasih lap basah kemudian masuk kandang sudah tersedia minum tanpa makanan
Kira2 jam 3 sore burung2 yang akan dimainin sudah keluar.
Untuk makanan :
1. Burung yang sedang dimaiin (karena kondisi giring) biasanya males makan, saya bantu spet pakai bubur bayi, kemudian kasih suplement Celovit-B
2.Untuk burung2 yang istirahat seperti biasa kasih makan jagung secukupnya ditambah beras merah dan tiap 3 hari sekali saya kasih madu
3.Kalau burung yang sedang ngeloloh selalu saya kasih makan extra sampai bosen
4.Setiap malem untuk burung2 yang sedang main saya kawinkan sambil melihat kondisinya

Sekali lagi ini juga hal yang saya lakukan dalam melatih burung:
Untuk burung piyikan saya selalu melatih terbang sendiri sampai kira2 sejauh 1 Km untuk mencapai jarak ini kira2 2 giringan, setelah itu saya pakai gandengan.
Kalau untuk burung yang sudah mentok, biasanya giringan awal burung saya lop sendiri2 pas giringan sudah bagus baru saya gandeng dengan lepasan mentok

Memang kata temen2 saya penakut bermain burung, tetapi saya punya pedoman dalam bermain biasanya saya patok 1Km =2 giringan, tapi ya kita tetap melihat kondisi burung dan tingkat kecerdasan serta pertimbangan cuaca.
Mungkin ini pengalaman saya pak Oyong, bukan merupakan patokan secara umum dan benar, hanya berbagi pengalaman




1.Pilih warna megan teles, jgn ada warna putih dipunggung, pilih muka sangar tatapan mata tajam.
2.Indukan yg bagus untuk ternak indukan yg pernah juara atau kualitas terbang,turun,style dan karakter mentalnya bagus dan pasangan betina juga yg bagus.
3.Piyik patekan bisa disebabkan kurang kebersihan krn kandang dan makanan kotor.
4.Penyakit goam memang sulit disembuhkan, coba dgn biang asem.Biasanya kalau pertama kali kita beli brg dr pasar apalagi baru datang dr jawa (besekan), setelah dirumah istirahatkan dikasih minum air campur garam.
5.Suplemen bisa dgn racikan jamu atau bcomplek dan capsul minyak ikan. Stress kenapa? apa cacingan?
6.Betina agar produktif bertelur beli dipsr brg suplemen namanya canary post untuk produktifitas daya telur merpati bentuk serbuk kuning bungkus sachet. Atau coba ganti psgan jantan lain, kalau memang tdk mau bisajadi betina mandul

merpati balap dijadikan tinggian sdh ada pengalaman malah merpati tsb juara. Coba cari merpati balap yg gagal (terbang agak tinggi) atau silangan merpati balap x tinggian lalu di latih dgn gandengan merpati tinggi yg terbang muter2 lalu tinggi. Kalau merpati balap tsb mao gandeng dgn merpati tinggi besar kemungkinan merpati balap tsb bisa jadi bagus
Utk sayap patah coba kasih tumbukan sereh dan jahe lalu dibalut sayapnya, kalo patahnya parah kemungkinan susah sembuh.
1. model selar sayap lebar, rapat dan ujung membulat

Untuk menggiringkan merpati pada dasarnya sama nih sama yang diinformasikan- Untuk merpati yang mau dijodohkan kalau bisa pilih perempuan warnanya yang bener-bener disukainya, ada yang bilang warnanya sama seperti induknya (yang ngeloloh), kalo gak ya dilihat merpati warna apa yang sering di gerukin/bekurin - Merpati yg sudah jodoh bila sudah mulai giring, dilatih agar bisa mengenali dengan tepat istrinya.. bisa dengan melatih naik turun kurungan.. kalau tidak paham paham thdp ceweknya biarpun udah bertelur beberapa kali berarti memang ada kelainan.. mungkin merpati itu mines kali matanya ya.. jd harus pake kacamata... hehehee..- Merpati bisa dikasih jamu-jamu tradisional biar stamina kuat.. misal jamu dari daun pepaya, kencur, jahe, kunci, rumput teki, madu, kuning telor ditumbuk sari diambil atau dibuat glintiran..Kalo stamina kuat sehingga burung menjadi lebih bergairah... ntar burung kawin melulu.. jadi cepet nelur.. giringnya akan semakin bagus..- Jangan lupa merpati kawinnya harus teratur setiap harinya.. bisa dikawinkan waktu malam hari... nelor jadi teratur... kemudian merpati yang sudah menelor, paling tidak telor dierami selama 7 hari..- Saat giring merpati sebaiknya temennya banyak juga yang giring.. jadi saat mau dilatih disitu ada beberapa merpati yang giring sehingga para merpati saling panas/bersaing mengejar perempuannya. ..- Merpati juga sering diumbar terutama kalau sewaktu nelor dan abis bongkar biar tidak stres...
Makannan yang baik untuk burung merpati
1 Gabah beras biasa atau gabah beras merah. 2. Kacang hijau 3. Pour (sentrat)

1. Model Jagung Model jagung ada 3 katagori sbb: A). Jagung biasa. Jagung biasa itu mempunyai bentuknya agak bulet2 dan biasanya butiranya lebih besar. Biasanya dipakai utk campuran makanan ayam atau bebek, dan umum juga dipakai untuk membuat jagung pecah (ini paling murah harganya) kalau kepepet boleh lah. B). Jagung super. Jagung super bentuknya sama, tetapi lebih kecil/mungkin telah disortir dan lebih bersih,tapi ukurannya sedikit lebih merata dan ada dua warna putih dan kuning kemerahan atau merah tua. Sebaiknya di cuci dan dijemur dulu sebelum dipakai (ini harganya diatas harga jagung biasa). C). Jagung kristal. Jagung kristal bentuknya cenderung segitiga seperti kristal dan kecil-kecil, bentuknya seperti biji timun, berwarna orange, bersih dan mengkilat. Meskipun begitu perlu di cuci dan jemur juga, sebenarnya di tampi saja sudah cukup. Jagung kristal ini sepertinya yang paling layak terutama bagi penghobi serius (ini harganya diatas jagung super).Sayangnya,burung kalau udah makan jagung kristal, ga mau makan jagung super apalagi yg biasa. Merepotkan kalau pas lagi bokek ga punya duit. huehehehe... .
Mengatasi Kutil/Bisul Beberapa merpati saya terserang kutil / bisul bagaimana carapengobatannya? Maksudnya kutil/bisul itu yg biasa disebut patekan bukan..??Seperti luka dan bengkak di bagian2 burung yg tidak ditumbuhin bulu(kaki,muka) dan biasanya ada warna kuningnya..? ?Biasanya penyebabnya karena kandang kurang bersih dgn kotoran2 burung dankurangnya sinar matahari (lembab). Jadi kumannya bisa berkembang hidup, (ini disebabkan oleh mikro organisme)Pemcegahannya kandang selalu dibersihkan, kalau perlu dicuci tiap pagi dan sore pakaidesinfectan. Tempat bersarang piyik selalu diganti tiap sore, walau begitu piyik tetap sajarawan terserang patek...setelah dibersihkan kandang terus dijemur dan diletakan padatempat yang terkena sinar matahari.Kandang disemprot dengan disinfectan berbahan aktif Iodine (Yodium)krn kuman ini sgt sensitive terhadap YodiumSolusi yg tepat utk penyakit ini adalah :Dengan cara burung dijemur, biar luka kering setelah, Setelah luka benar2 kering, barudikupas dan dibuang 'isinya', kemudian terus diolesin dgn yodium/atau yg berbahan yodium.Jenisnya yodium (betadine, tie ta yao gin, abotyl, dll)Alternatif lain dikasih makanDiloloh buntut cecak dewasa atau anak cecak yg kira2gedenya sebuntut cecak dewasa ya dilolohkan aja tp kepalanya dbuangdulu. biasanya selang beberapa hari kutil/patek- nya rontok sendiri
Mengobati Cacingan Bagaimana mengatasi merpati yang cacingan, yang aman dan manjur ?selama ini pake combantrin 250mg satu ekor dpt separo tapblet kok kurang manjur.padahal sebelum dikasih combantrin itu burung udah dipuasain sejak pagi. sekitar jam 11 siang dloloh obat itu trus baru, dikasih makan jagung sekitar jam 2an. Hasilnya sih beberapa hari kemudian (blum sampe seminggu) masih ada tanda2 cacing d kotorannya.Pake obat apa ya yang lebih baik dan tuntas gitu?Solusi lainnyacombantrin sudah bagus untuk obat, hanyapemberiannya bagus kalau teratur tiap 3 bulan sekali.Apabila sudah terlanjur atau terlambat truskondisi burung kurus banget, bisa pake vermox.vermok yang beredar di pasaran kalo g salah 500mg,so..pemberiannya kurang lebih 7mg/burung, repot kan!ada juga yang tradisional. .pake buah jambe ato pinang..di buang kulit buahnya kemudian bijinya di tumbuk,karena ada getahnya yang lengket, pemberiannya dipilin sebesarbiji jagung celupin minyak goreng trus dilolohkan, jemur dan jangan lupa di kasihminum..tgu aja cacingnya kalo mo pake umpan mincingPake combantrin udah cukup koq... Sy biasa pakai yg 125mg dibagi 4.Diberikan pagi hari dan dispet minum air hangat 5-6ml.Kalau memang cacingan, 30menit cacing langsung keluar.Lalu, 2 minggu kemudian dikasih lagi. Pertimbangannya, pada pemberian pertama yg keluar cacing2nya. Telurnya masih tersisa didalam. Diperkirakan 2 minggu kemudian telur didalam tubuh sudah menetas, sehingga perlu dikasih ulang.Selanjutnya cukup 4 bulan sekali dgn pola spt diatas.Mas ada obat cacing yang sangat sangat manjur bikinan dari vetapam, berwarna biru, diberi sore hari satu, kemudian paginya satu. Burung tak perlu dipuasain, bahkan burung giringpun boleh diberikan.obat cacing warna biru dari vetafarm namanya adalah Wourmout PlusObat cacing dari vetafarm ini biasa diberikan 2 hari berturut-turut, tetapi biasa saya sih kasih antara jam 9 -10 pagi... (hari 1 n hari 2)

Rabu, 23 September 2009

Cara Menyembuhkan Tetelo Pada Burung Merpati

sy punya pengalaman ttg tetelo, krn g tega pk sayat menyayat & berakhir di penggorengan terus pd akhirnya ada yg memberitahu sy cara dgn tingkat kesembuhan 80% - 95%.1. Tetap bulu leher dicabut (satu2 sj krn knds brg lg drop bgt).2. Setelah itu usap pake jahe segar seminggu 2 /3x3. Lolohkan jahe sebesar kcg tanah 2bh setiap hari.4. Saya tdk prnh melolohkan pasien, sy biarkan mrk mkn sendiri, memang 2/3 hr pasien tdk bs makan tp mrk punya naluri bertahan hidup pasti mrk makan, kyk kita2 jg kalo lapar pasti makan hehehe...Biasanya kl dah bs mkn perlahan tp pasti bdnnya akan gemuk lg dan berangsur sembuh.5. Bgt bulu leher tmbh normal pasien dah birahi lg & siap kerja lg.6. Sabar & sayangin mrk sprt mrk sehat, dijamin sembuh7. Sy g tau hubungan jahe dgn tetelo tp dr 12 brg cu 1 yg mati itupun krn kulitnya robek terlalu besar & pendarahannya banyak8. Ini skdr berbagi pengalaman dari pemula seperti saya, salam

Warna Mata Yang Bagus Untuk Merpati Balap

Warna mata
Pada dasarnya semua burung hampir semua burung dianugrahi ketajaman mata yang benar-benar hebat, bayangkan dari ketinggian 1000 atau 1500 meter masih bisa saja melihat kepakan sayap betinanya. Mata seekor burung merpati sangat sulit dikatakan rabun atau tidak jika dilihat dari fisiknya. Dalam berbagai hal mungkin pengalaman setiap orang yang pernah berkecimpung dalam dunia merpati bisa dan sangat mungkin untuk berbeda-beda. Tetapi dengan berbagai pengalaman bahwa mata burung merpati dikatakan baik jika:
Lingkaran/bulatan hitam bagian tengah tidak buyar atau melebar kebagian luarnya dan jika dilihat lebih dalam dan lebih teliti lagi tidak terlihat bercak putih. Akan terlihat mengecil saat mendekati betinanya.
Warna mata bagian lingkaran luar terlihat bersih.
Saat seekor burung merpati sedang dipegang atau dijemur, terlihat mata dan kepalanya melirik ke atas karena mungkin melihat burung lain yang sedang terbang. Maka anda akan bisa memastikan bahwa mata dari burung merpati anda dalam keadaan baik.

Sifat dari setiap warna lingkaran luar dari mata burung merpati:
1. Kuning:
Burung tersebut gampang dilatih tetapi mudah hilang.
Gampang dijodohkan dengan betina warna bulu apa saja.
2. Merah asem:
Burung tersebut agak susah dijodohkan tetapi, anda akan puas karena burung merpati dengan mata merah asem sangat mudah dilatih dan tidak mudah nyasar alias anda akan lama memiliki burung ini.
Siang hari bolong pun burung tersebut akan tahan terhadap cuaca panas.
Untuk burung tinggi jangan diterbangkan terlalu sore karena burung dengan mata ini bisa-bisa tidak pulang, tetapi jangan khawatir biasanya besoknya pulang.
3. Putih atau di Bandung terkenal dengan mata air:
Cocok untuk diterbangkan sore hari.
Tetapi tetap bukan semata-mata mata air, burung dengan jenis mata ini bisa diterbangkan pagi, siang, sore.
4. Kanan kiri berlainan warna:
Burung tersebut mudah untuk dijodohkan dan tetapi dengan betina dengan warna bulu tidak tunggal.
Siang hari bolong pun burung tersebut akan tahan terhadap cuaca panas.
5. Hitam:
Lebih baik anda tidak memiliki burung dengan jenis mata warna hitam. Saya tidak pernah melihat burung merpati jago dasar atau tinggian dengan warna mata hitam (konot).
6. Kuning dengan lingkaran bagian luar warna merah:
Burung tersebut mudah dijodohkan dengan warna bulu betina apa saja.
Penglihatannya lebih tajam. Warna mata seperti ini banyak dimiliki oleh burung merpati aduan baik tinggi atau merpati balap / dasar.
Tidak tahan terhadap jam terbang berlebihan. Mata seperti ini cocok diterbangkan pagi, siang, sore tetapi jangan berlebihan. Cukup 2-3 kali pagi dan sore atau pagi dan siang.

Ciri - ciri hidung merpati balap yang bagus

Hidung
Besar atau kecilnya bentuk hidung biasanya menentukan insting untuk pulang kandang.
Hidung besar seperti burung merpati pos, insting untuk pulang kandang sangat kuat. Sampai ratusan kilo meter masih bisa pulang kandang. Jadi jangan berkecil hati burung merpati anda punya hidung besar. Terus apa sih kelemahannya burung merpati yang berhidung besar? Jawabannya adalah kalau terbang nya tinggi tapi tak bisa menukik. Burung merpati jenis ini di Bandung di sebut "rambon". Tetapi ada juga sih satu dua yang bisa melawan kodrat dengan bisa menukik 90 drajat dari ketinggian tertentu.
Hidung kecil atau pada umumnya merpati tinggian, insting pulang nya jauh lebih rendah dari pada merpati pos. Ini bisa dibuktikan banyaknya merpati tinggian atau dasar yang hilang saat diterbangkan. Walaupun dengan jenis warna bulu blorok, hitam atau megan sekalipun. Mata yang baik merah asem, atau kuning dengan lingkaran luar merah sekalipun. Tetap saja resiko hilang tetap ada.
Ciri-ciri tua / muda nya seekor burung merpati bisa dilihat dari hidung:
Warna putih agak kemerahan dan terlihat basah: Ini burung muda sekali biasanya piyik atau piyik baru rampas.
Warna putih agak kemerahan tetapi tidak terlihat bash: Burung ini sudah dewasa dan siap untuk dimainkan sesuai dengan keahliannya. Artinya tinggian atau dasaran.
Warna putih tanpa kemerahan: Burung ini sudah mapan dan sudah tidak bisa dinaikan lagi kemampuannya. artinya kalau sudah dasaran yah dasaran terus kalau sudah tinggian yah tinggian terus.
Warna putih dan terlihat kering: Burung ini sudah tua alias tinggal diambil keturunannya saja.
Bulu
Karakter merpati menurut warna bulu
Warna bulu setiap burung merpati merupakan salah satu untuk dasar untuk identifikasi. Misal seseorang yang memiliki burung merpati biasanya akan mengenal merpati kepunyaannya walaupun ditempatkan bersamaan dengan merpati lainnya dalam jumlah banyak. Tetapi dibalik itu semua warna bulu dapat juga menentukan karakter dati burung tersebut. Dibawah ini dijelaskan karakter dari setiap warna, walaupun dalam kenyataannya bisa saja berbeda dengan kenyataannya.
Coklat:
Burung mudah dilatih gampang giring dan bisa ngeket, untuk terbang dasar/balap maupun tinggi sangat baik sekali, cocok dengan betina dengan bulu coklat juga, tetapi burung warna coklat gampang hilang. Maka berhati-hatilah jika punya burung warna coklat, jangan dipaksakan untuk terbang lebih dari 3x menerbangkan.
Blorok / brontok:
Burung ini giringnya kurang baik, dijodohkan dengan betina warna bulu apa saja bisa. Kelebihan warna bulu ini adalah insting untuk pulang sangat baik untuk tinggian. Memang jarang burung seperti ini jago tinggian atau dasar, tetapi ada.
Megan:
Burung ini giringnya baik, dijodohkan dengan betina warna bulu apa saja bisa. Kelebihan warna bulu ini adalah insting untuk pulang lebih baik dari blorok/brontok untuk tinggian. Burung seperti ini dapat terbang sangat tinggi dan stamina yang prima dan dapat diterbangkan -/+ 45 Km (tergantung latihan), tetapi kurang baik menukiknya, biasanya antara 75-80 derajat paling banter. Tetapi ada juga yang 90 derajat tetapi sangat jarang sekali
Hitam meles:
Burung ini giringnya sedang-sedang saja, dijodohkan dengan betina warna bulu apa saja bisa. Kelebihan warna bulu ini adalah insting untuk pulang lebih baik dari blorok/brontok tetapi dibawah warna megan dapat diterbangkan dari jarak -/+ 35 Km. Untuk terbangnya, burung seperti ini dapat terbang tinggi tetapi tidak melebihi ketinggian terbang warna megan.
Tritis:
Hampir sama dengan coklat, tetapi burung ini insting untuk pulangnya lebih baik daripada warna coklat.
Putih meles:
Sangat jarang sekali warna putih meles jadi burung tinggi atau dasar yang unggul. Tetapi saya pernah melihat warna putih meles ini dapat terbang tinggi dan nukik 90 derajat. Warna putih meles cocok sebagai pemanis saat beberapa burung tinggi giring dan dikumpulkan betinanya dalam satu kurung.
Plontang:
Bulu warna ini mudah dijodohkan terbang bisa tinggi tetapi jeleknya nukik-nya tidak konsisten alias kadang mau 90 derajat kadang tidak padahal giringnya sama. Warna plontang sangat cocok sebagai pemanis saat beberapa burung tinggi giring dan dikumpulkan betinanya dalam satu kurung.
Klabu:
Burung dengan warna ini agak sulit dijodohkan, dilatih gampang giring dan bisa ngeket, sangat cocok untuk terbang dasar/balapi, cocok dengan betina dengan bulu klabu telampik, tetapi burung warna klabu gampang hilang jika dilatih untuk tinggian.
Tlampik:
Tergantung warna dasar bulu. Kecuali selap 1 atau 2 dengan warna dasar coklat bisa lebih baik dari warna coklat meles. Baik untuk dasar atau tinggian.Karakter merpati menurut kering atau basah bulu.
Bulu basah dan cenderung seperti mengkilat hanya cocok untuk dasaran, sama sekali tidak cocok untuk tinggian, Kalaupun ada saya yakin ini sangat jarang.
Bulu kering sangat cocok untuk tinggian atau dasaran, tetapi sangat cocok untuk tinggian, coba perhatikan ditempat latihan / aduan burung tinggi, anda akan bisa membedakannya.