Selasa, 11 September 2012

MENDETEKSI PENYAKIT GOHAM



Goham atau Canker merupakan penyakit merpati yang paling umum dijumpai. Penyakit ini sebenarnya semacam sariawan yang disebabkan oleh protozoa trichomoniasis. Karena penyakit ini paling umum dijumpai, maka apabila burung anda terlihat kurang fit, maka kecurigaan pertama adalah Goham.
Goham sangat mudah menyerang burung yang stress karena berbagai sebab, terutama stress karena kelelahan atau perjal
anan jauh.

Goham bisa menyerang bagian tubuh mana saja mulai dari mulut sampai dubur seperti terlihat pada gambar di atas.

Mendeteksi Goham sebenarnya tidak terlalu sulit.Beberapa tanda-tanda goham yg paling umum adalah:

1. Ada bercak kuning di mulut seperti terlihat pada gambar 1. Tetapi apabila goham menyerang organ bagian dalam tentu bercak kuning tidak terlihat. Untuk goham yang menyerang organ bagian dalam, maka mulut burung akan tercium bau busuk. Oleh sebab itu apabila ada burung yang terlihat kurang sehat, maka perlu diperiksa mulutnya dan dicium.

2. "Pinguin posture", yaitu burung akan berdiri seperti pinguin atau bebek dengan badan terangkat seperti gambar piyik di atas.

3. Kotoran mencret dan berwarna hijau.

4. Banyak minum

5. Telih tidak turun,

6. Badan terasa berat ("lady feel")

7. Bulu terlihat kering dan kusam.


Penularan goham adalah melalui kontak langsung dan air liur. Burung indukan yg kena goham maka saat meloloh akan menularkan kepada piyiknya. Oleh sebab itu, sebelum indukan meloloh perlu diberi obat anti-goham 1/2 dosis (3 hari). Burung yang sedang meliloh apa bila lolohannya tercecer di sarang maka piyiknya akan terkena goham di bagian dubur seperti gambar di atas (navel canker). Goham juga mudah menular melalui air minum. Oleh karena itu, burung yang terkena goham, tempat minum dan makannya di pisah. Lebih aman lagi, burung yang terkena goham diisolasi.
Kalau kita tidak yakin burung2 teman bebas dari goham, maka saat latihan bersama ada baiknya tempat minumnya tidak tercampur dengan burung orang lain. Ini penting terutama kalau kita maen balap atau kolongan.

Pengobatan goham bisa menggunakan anti biotik Metronidazole, Carnidazole, Ronidazole atau Dimetridazola. Metronidazole terbukti efektif mengatasi goham dan harganya pun relatif murah dan bisa didapat di apotik.

Dosis yang dianjurkan adalah 50 mg/hari. Karena saya agak ragu dengan kekuatan anti biotik yang beredar di Indonesia, bisa menggunakan dosis 75-100 mg. Jadi kalau kita pake Metronidazole 500 mg, maka 1 tablet bisa dibagi 4-6. Pengalaman saya belum lama ini diberi 1/6 tablet dan hanya dalam 2 hari goham sudah bersih. Meskipun goham sudah bersih, tetapi pemberian anti biotik dianjurkan 5-7 hari agar betul2 tuntas dan menghindari bakteri kebal.

Kalau kita membawa burung dari luar kota atau dari tempat lain ada baiknya diberi obat anti goham 1/2 dosis (3 hari). Untuk burung yang stress karena perjalanan jauh atau terlalu lelah, cukup diberi obat 1 kali saja.

Tips Melatih dan Merawat Burung Merpati Balap


Latihan :
Dibagi menjadi 3 bagian.
Latihan awal (piyik), latihan intermediate, dan latih tahap akhir (mempersiapkan lomba).
Untuk latih piyik, point terpenting adalah :
- Pengenalan seragam dan geberan
- Pengenalan dan adaptasi suasana lapangan
- Latihan terbang lurus langsung start melejit menuju geberan
- Latihan mendarat/tembak dgn tepat pada geberan.

Latihan piyik dilakukan berulang2 dari jarak sangat dekat dan sedikit2 ditambah jarak sampai piyik benar2 hapal seragam, adaptasi lapangan, terbang dgn lurus dan mendarat dgn tepat.
Dilakukan 2-4 giringan dgn target jarak = max. 200mtr dalam 3-4 giringan.

Usahakan jangan digandeng atau 'tersambar' burung lain. Geber dgn cara jongkok, geberan di tatak ditanah, tepat di depan joki.
Latihan intermediate :
Bila latihan piyik sudah 'lulus'. Maka dilanjutkan dgn tahap intermediate. Fokusnya adlh
- pembentukan otot,
- memantapkan jalur terbang (lurus, tidak melenceng kesamping)
- Mengasah mental dgn sesama burung muda.

Jarak lepas bisa ditambah sedikit drastis. Bisa tambah tiap 50mtr, atau 100mtr, tergantung kecerdasan burung. Harap diperhatikan jalur terbang harus lurus, tidak melenceng ke samping. bila jalur melebar kesamping, jarak lepas dikurangi utk kembali pada titik sebelumnya.
Dgn bertambah jarak, otomatis burung berlatih stamina. Ototnya akan terbentuk. Porsi latihan harus sesuai. Tidak berlebihan. Sekali2 kegandeng musuh tdk apa2. Supaya membiasakan diri dan mengasah mental.
Lama latihan = 4-5 giringan dgn target jarak s/d 1000mtr.
Latihan akhir
Fokus utamanya adalah :
- Meningkatkan staminanya.
- Mengasah mental.
- Menyempurnakan jalur terbang.
Dengan 'menggojlok' burung pada lepasan yg jauh (1000mtr), stamina akan terbentuk. Burung terbiasa utk terbang sampai 7-8X non stop.
Silakan untuk dicoba gandeng dgn burung lain utk uji coba. Gandeng dimulai dari jarak 500mtr, dan terus berlanjut sampai 1000mtr.
Dgn dicoba gandeng, maka mental burung akan terasah. Jalur terbang akan lebih sempurna. Nanti akan terasah kemampuan methil, sprint, pepet musuh, dll. Kalau semua ini sudah terlihat dgn stabil, maka burung siap dilombakan.
Lama latihan = 2 giringan.
Perawatan :
Prinsipnya adalah :
- Nutrisi dan gizi yg seimbang.
- Pemulihan kondisi tubuh setelah latihan.
- Mempersiapkan kondisi sebelum latihan.
Setelah latihan, burung harus diberikan suplement supaya kondisi badan yg pegal2 bisa hilang.
Ketika bertelur dan mengeram, harus dipastikan burung istirahat dgn cukup supaya kondisinya pulih kembali.
Setelah cabut telur, burung harus siap secara fisik. Kondisi harus terus dikontrol dan dipastikan tidak ada masalah. Giring harus bagus. Betina harus sehat, dll.
Oleh:
Ari BMK